Selasa, 24 Februari 2015

Berkendara Irit Datsun yang Gampang-Gampang Susah

Berkendara Irit Datsun yang Gampang-Gampang Susah

Jakarta, KompasOtomotif – Eco Driving atau berkendara irit gampang-gampang susah. Memadukan antara teknologi dan perilaku berkendara tidak semudah dalam teori. Setidaknya itulah yang dirasakan bloggerKompasiana (Kompasianer) selama mengikuti Kompasiana Drive&Ride: Tantangan Hemat KompasOtomotif, Minggu (21/12/2014).
21 Kompasianer wajib berkendara irit menggunakan Datsun Go dan Go+ Panca. Tantangannya tak hanya harus irit, tetapi juga menghadapi daerah macet di Kawasan Jakarta Selatan. Menerapkan teori eco drivingdipacu dengan sedikit nuansa kompetisi cukup menguras energi.
Harris Maulana, salah satu Kompasianer yang bergabung dalam ajang ini menyatakan bahwa selama ini tips berkendara irit hanya diterapkan pada mobil sendiri. Dengan adanya kompetisi, dirinya mengaku bisa mengukur kemampuan eco driving yang sesungguhnya.
”Selama ini teori yang saya dapat dari berbagai referensi salah satunya ngegas harus smooth dan stabil. Banyak orang salah, irit itu pelan. Padahal kuncinya stabil dan tidak agresif, bertahan di rpm yang paling efisien,” celoteh Harris.
Tak sia-sia, hasil penerapan teorinya selama ini berhasil mengantarkan Harris dan timnya sebagai juara pertama di kategori hatchback (Go). Catatan konsumsi bahan bakar dari Multi Information Display (MID) mobil yang dikendarainya mencapai 18,9 kpl.

Kompasianer lain, Harja Saputra, mengaku bahwa selama ini belum pernah mengemudi irit. Menurutnya, perilaku berkendara irit sangat penting di saat harga bahan bakar yang terus melambung.
”Gampang tapi susah sih, tapi sebenarnya orang bisa melakukan itu. Acara ini cukup menambah pengetahuan. Meski terbilang paling boros, tapi buat saya sudah sangat irit. 15,3 kpl diisi empat orang dalam keadaan macet itu luar biasa,” beber Harja.
Senada, Arif Rahman merasakan bahwa hasil yang dicapai uji irit dengan berkendara eco driving ini cukup mengejutkan. ”Saya terkejut, angkanya jauh lebih irit dengan mobil sekelasnya. Menerapkan teori eco diriving di Jakarta cukup susah, tapi sangat penting dilakukan,” tukas Arif.

Minggu, 22 Februari 2015

Mercedes Indonesia Jamu Konsumen Palembang

Mercedes Indonesia Jamu Konsumen Palembang
Jakarta, KompasOtomotif – Mercedes-Benz Indonesia (MBI) bergerak proaktif menjangkau konsumen yang berada di luar jangkauan dealerresmi dengan membuka pusat fasilitas perawatan kendaraan secara gratis di Palembang. Acara bertajuk “Mercedes-Benz Car Clinic” ini mulai digelar pada tanggal 11 hingga 14 Desember 2014 di Parkir Selatan Mall Palembang Icon.

Selama empat hari fasilitas sementara itu memberikan jasa perawatan berkala, pemeriksaan, dan perbaikan. Penggantian suku cadang ringan sebab ada diskon hingga 25 persen, potongan harga lain juga berlaku pada produk perawatan kendaraan, pembelian aksesori dan barang koleksi. Khusus buat 10 pemilik Mercedes-Benz pertama yang memanfaatkan fasilitas ini, tersedia merchandise menarik dari Mercedes-Benz Indonesia.

MBI juga mengajak pemilik Mercedes-Benz di wilayah Palembang dan sekitarnya untuk mendaftarkan kendaraan mereka dalam program “My Privilege Card” selama “Mercedes-Benz Car Clinic” berlangsung. Program ini merupakan program khusus bagi kendaraan Mercedes-Benz tipe tertentu, yang sudah tidak terlindungi dalam program ISP (Integrated Service Package) atau ISP Extension yaitu dengan memberikan diskon khusus untuk pembelian suku cadang asli, aksesori, dan produk perawatan kecantikan kendaraan.

“Kami mengundang semua pemilik kendaraan Mercedes-Benz untuk hadir dan memanfaatkan kesempatan langka ini guna mendapatkan beragam layanan dan penawaran terbaik dari Mercedes-Benz. Kami berharap dengan diadakannya acara ini, Mercedes-Benz dapat memberikan pelayanan purna jual terbaik yang memenuhi kebutuhan para pelanggan di Palembang ,” ujar Ferdiyan Eka Surya, Deputy Director After-sales Technic & Services MBI dalam keterangan resminya, Jumat (12/12/2014).

Sabtu, 21 Februari 2015

Yamaha Siapkan Fitur Baru untuk R25

Yamaha Siapkan Fitur Baru untuk R25
Bogor, KompasOtomotif - Guna menambah nilai produk andalannya di segmen sport 250 cc, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) tengah mengembangkan kelengkapan fitur baru. Kelengkapan ini berupa sistem immobilizer yang biasa terdapat di beberapa mobil masa kini, juga ada beberapa di sepeda motor tertentu.

Dari pantauan langsung KompasOtomotif di lapangan, Yamaha Indonesia memamerkan sistem ini di salah satu pojok perhelatan Yamaha ASEAN Cup Race 2014, di Sirkuit Sentul, Bogor, Sabtu-Minggu (6-7/12/2014). 

Di tenda khusus ini, Yamaha menunjukkan teknologi immobilizer yang berguna meningkatkan keamanan sepeda motor konsumen dari aksi kejahatan pencurian. Singkatnya, sepeda motor tidak bisa distater tanpa kunci asli yang telah dilengkapi dengan transponden yang tertanam di anak kunci. Jika sepeda motor tetap dinyalakan dengan kunci duplikat, mesin tidak bisa menyala, dan beberapa detik menyusul alarm peringatan yang menarik perhatian orang sekitar. 

Alat ini terdiri dari serangkaian kabel yang terkoneksi pada kabel starter dan modul khusus. Anak kunci akan memperoleh transmiter khusus yang didesain apik seolah menyatu. Sedangkan rumah kunci, dipasang transponden yang menerima sinyal dari transmiter di anak kunci, sehingga modul mengenali kunci itu asli, dan mesin bisa hidup.

Sistem ini belum dijual resmi di pasar, tetapi Yamaha akan memawarkannya dalam fitur tambahan dengan tambahan biaya tertentu mulai tahun depan (2015). Soal harga, juga masih belum ditentukan.
Agung KurniawanTransmiter dipasang di anak dan rumah kunci starter sepeda motor.